Monday, August 26, 2013

backstabber

tak perlu kau ukirkan senyuman
andai dibelakangmu ada pisau kau sembunyikan.

kenapa perlu kau berdiam
andai diammu itu menyakitkan.

aku ini manusia biasa
penuh dengan dosa dan cela
tapi mengapa aku dihina
apakah kau itu sempurna ?

apa salahnya diriku ini
kau sanggup melempar duri di lorong perjalananku
kau sanggup melontar arang kayu yang membara 
agar terkena pada persalinanku
yang aku sangkakan hanya calitan debu

jika benar kau membenci
kenapa tidak pernah kau khabarkan pada aku
tahukah kau mengeji dibelakang itu suatu yang keji
keji lagi mengejikan

bukan senyuman yang aku mahukan
andai dibelakangmu ada pisau digenggaman

tak perlu kau bersenda gurau dengan gurauan palsumu
andai pada hakikatnya kau membenci
zahir yang tidak terlihat
tapi andai dilihat dengan mata hati
akan terzahir jua dengan sendirinya

aku sangka diammu diam yang memang sememangnya diam
diam yang pada dasar hatinya juga diam
namun dasar hatimu asyik berkata-kata
dan namaku meniti di dinding-dinding hatimu
ditarah-tarah mengecil menjadi debu

apakah kau suka melihat aku begini
terus kelam ke dalam dasar yang tak bertepi
mengharap belas kasih simpati
pada mereka yang tidak pernah mengerti

sampai bila harus begini
sampai bila harus aku menanti
sampai bila
sampai bila
sampai bila

aku harap kau mengerti 



No comments:

Post a Comment